GU LAKUDO

GU LAKUDO
Masjid Agung Nurul Huda Gu-Lakudo

Kamis, 08 Maret 2012

MENIKMATI LEZATNYA ”U “ DITANAH GU LAKUDO



“U”adalah salah satu jenis makanan musiman di Gu lakudo yang selalu bisa dinikmati pada musim hujan,hal ini dikarenakan U itu sendiri adalah sejenis jamur yang banyak tumbuh pada musim hujan secara serempak di tanah merah khas Gu lakudo.U sendiri oleh masyarakat Gu lakudo dalam memanennya menggunakan cara yang boleh dikatakan sangat unik hal ini di karenakan sebelum mengambil atau mencabut U dari tempat  tumbuhnya konon katanya diwajibkan untuk mengucapkan kata “ BAA” yang maksudnya adalah untuk mengagetkan U itu sendiri.Terlepas dari penting dan tidaknya mengikuti cara itu sendiri,tradisi pengucapan kata itu merupakan sesuatu yang menjadikan perburuan U oleh masyarakat Gu lakudo menjadi lebih menyenangkan dari memanen biasa.Masyarakat yang memanen U itu sendiri di Gu lakudo tidak terbatas pada usia orang dewasa yang sudah baligh, lebih mengherankan lagi bahwa ternyata mayoritas masyarakat yang memanen(sekedar hobi) adalah anak anak yang berumur 5 – 14 tahun.Percaya atau tidak,anak anak seumuran ini dalam mencari U itu sendiri harus rela berjalan kaki berkilo kilo jauhnya hanya untuk mendapatkan beberapa kantong U yang kemudian dijual kepada masyarakat yang ada di kampung dan bahkan diluar kampung,tidak jarang apabila bertepatan dengan hari pasarnya Lakudo yang jatuh pada hari rabu dan sabtu ,U akan sangat mudah di dapatkan di pasar dengan harga yang relatif murah yaitu berkisar antara Rp 1500 – Rp 2000 /kantong ukuran besar.

Setelah mengetahui bagaimana cara mendapatkan U itu sendiri,penting rasanya untuk mengetahui bagaimana cara mengolah atau macam macam cara mengolah U itu sendiri oleh masyarakat Gu lakudo. Bagi para remaja laki laki sendiri,sering ditemui dalam mengolahnya kebanyakan dengan  menggunakan cara yang sangat praktis yaitu dicampur dengan mie instan dalam hal ini yang sering digunakan adalah mie sedaap goreng dan mie indomie.Entah bagaimana menjelaskan, paduan rasa  dari mie dan U itu sendiri seolah menghasilkan kolaborasi rasa yang bisa bikin lupa daratan(lantaran rasanya yang enak) apalagi pada saat meminum kuahnya (sosopi oeno) rasanya rasanya akan sulit mendapatkan suasana makan yang seperti itu di tempat lain. Berbeda dengan Ibu Ibu( kamokamokula) yang mengolah U,dalam mengolahnya lebih sering dijumpai ibu ibu selalu menggunakan tehnik “tumis” dalam mengolahnya. Namun bagaimanapun tehnik penyajiannya yang namanya U yang berasal dari tanah Gu lakudo akan sangat berbeda  dengan jamur yang didapat dari daerah lain,salah satu alasannya selain karena fisik U yang masih segar segar saat diperjual belikan,juga karena cara mendapatkannya yang unik dan menyenangkan,sehingga dalam menkmati U itu sendiri rasa rasanya kita akan ikut larut dalam siklus perjalanan U dari saat pertama tumbuh sampai pada tahap penyatuan dengan darah daging kita.
contoh hidangan U dengan tehnik tumis

Akhirnya, bagi anda anda yang merasa rindu dengan suasana tersebut mungkin boleh dipikir pikir untuk datang ke Gu lakudo pada musim hujan. Sekian dan terimakasih…….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar