“U”adalah salah satu jenis
makanan musiman di Gu lakudo yang selalu bisa dinikmati pada musim hujan,hal
ini dikarenakan U itu sendiri adalah sejenis jamur yang banyak tumbuh pada musim
hujan secara serempak di tanah merah khas Gu lakudo.U sendiri oleh masyarakat
Gu lakudo dalam memanennya menggunakan cara yang boleh dikatakan sangat unik
hal ini di karenakan sebelum mengambil atau mencabut U dari tempat tumbuhnya konon katanya diwajibkan untuk
mengucapkan kata “ BAA” yang maksudnya adalah untuk mengagetkan U itu
sendiri.Terlepas dari penting dan tidaknya mengikuti cara itu sendiri,tradisi
pengucapan kata itu merupakan sesuatu yang menjadikan perburuan U oleh
masyarakat Gu lakudo menjadi lebih menyenangkan dari memanen biasa.Masyarakat
yang memanen U itu sendiri di Gu lakudo tidak terbatas pada usia orang dewasa
yang sudah baligh, lebih mengherankan lagi bahwa ternyata mayoritas masyarakat
yang memanen(sekedar hobi) adalah anak anak yang berumur 5 – 14 tahun.Percaya
atau tidak,anak anak seumuran ini dalam mencari U itu sendiri harus rela
berjalan kaki berkilo kilo jauhnya hanya untuk mendapatkan beberapa kantong U
yang kemudian dijual kepada masyarakat yang ada di kampung dan bahkan diluar
kampung,tidak jarang apabila bertepatan dengan hari pasarnya Lakudo yang jatuh
pada hari rabu dan sabtu ,U akan sangat mudah di dapatkan di pasar dengan harga
yang relatif murah yaitu berkisar antara Rp 1500 – Rp 2000 /kantong ukuran
besar.
Setelah mengetahui bagaimana cara
mendapatkan U itu sendiri,penting rasanya untuk mengetahui bagaimana cara
mengolah atau macam macam cara mengolah U itu sendiri oleh masyarakat Gu lakudo.
Bagi para remaja laki laki sendiri,sering ditemui dalam mengolahnya kebanyakan
dengan menggunakan cara yang sangat
praktis yaitu dicampur dengan mie instan dalam hal ini yang sering digunakan
adalah mie sedaap goreng dan mie indomie.Entah bagaimana menjelaskan, paduan
rasa dari mie dan U itu sendiri seolah
menghasilkan kolaborasi rasa yang bisa bikin lupa daratan(lantaran rasanya yang
enak) apalagi pada saat meminum kuahnya (sosopi oeno) rasanya rasanya akan
sulit mendapatkan suasana makan yang seperti itu di tempat lain. Berbeda dengan
Ibu Ibu( kamokamokula) yang mengolah U,dalam mengolahnya lebih sering dijumpai
ibu ibu selalu menggunakan tehnik “tumis” dalam mengolahnya. Namun bagaimanapun
tehnik penyajiannya yang namanya U yang berasal dari tanah Gu lakudo akan
sangat berbeda dengan jamur yang didapat
dari daerah lain,salah satu alasannya selain karena fisik U yang masih segar
segar saat diperjual belikan,juga karena cara mendapatkannya yang unik dan
menyenangkan,sehingga dalam menkmati U itu sendiri rasa rasanya kita akan ikut
larut dalam siklus perjalanan U dari saat pertama tumbuh sampai pada tahap
penyatuan dengan darah daging kita.
![]() |
| contoh hidangan U dengan tehnik tumis |
Akhirnya, bagi anda anda yang
merasa rindu dengan suasana tersebut mungkin boleh dipikir pikir untuk datang
ke Gu lakudo pada musim hujan. Sekian dan terimakasih…….

Tidak ada komentar:
Posting Komentar